MY FIRST LOVE



NIA



Nia namanya,seorang gadis kelas 2 SMP yang manis. Dia gadis yang selalu sibuk dengan masa remajanya ( mungkin ). Saat itu aku hanya mengenalnya saja tak begitu akrab. Setiap bertemu kami saling bertegur sapa, selayaknya seorang teman.
Di pertengahan semester 2 sahabat Nia dan sahabatku jadian. Semenjak itu kami ( aku & Nia ) sering bersama. Waktu itu Nia masih memiliki seorang pacar, tapi tak bertahan lama hubungan mereka putus. Meskipun baru putus tak pernah kulihat kesedihan diwajah Nia. Dia tetap seperti biasanya, selalu murah senyum. Seiring waktu berlalu hubungan kami semakin dekat, Tapi belum ada perasaan cinta dalam diriku.
Tiba-tiba kami bertengkar karna suatu kesalahpahaman. Dan kami tak bertegur sapa ataupun bersama. Setelah beberapa hari, rasa kehilangan antara kami mulai timbul. akupun memberanikan diri menyikapi masalah ini. Nia juga merasa masalah ini suatu kesalahpahaman, kami berbaika kembali.
Hari-hari berganti, semua terasa indah dan berkesan hingga kenaikan ke kelas 3. Perasaan cintapun tumbuh diantara kami. Mungkin karna aku terlalu lama mengungkapkan perasaanku dan hanya kupendam. Jika ku lihat Nia dengan pria lain, aku selalu marah pada Nia. Dan itu membuat kedekatan kami menjadi renggang. Jelas saja Nia balik marah padaku ( kan aku bukan siapa-siapa Nia ). Itu membuat kami bertengkar lagi.
Selang waktu yang tak begitu lama terdengar Nia teleh memiliki pacar. Hatiku bertambah sakit dan ingin membenci Nia. Tapi semakin ku coba membencinya, semakin sakit hati ini. Ku coba lari dari kenyataan, menghindar dari rasa sakit, dan melakukan hal-hal tak berguna. Tapi itu percuma kulakukan karna tak dapat menghilangkan sakit hatiku. Aku hanya bisa menerima semua yang telah terjadi. Hari-hariku begitu suram saat itu.
Dikeadaanku yg seperti itu Nia datang memberiku sebuah cincin dan mengatakan "Aku minta maaf,sebaiknya kita baikan lagi ya? aku merasa ada yang hilang, anggap saja seperti aku tak bisa hidup tanpamu" . Kata-kata yang tak pernah bisa kulupakan. Hari itu juga aku merasa telah kembali memiliki harapan. Sebenarnya aku tak tau apa maksud apa kata-kata Nia karna dia sudah punya pacar, tapi aku tak peduli maksud dari kata-kata Nia. Yang penting aku bisa deket lagi ma Nia. Berkat cincin itu kami semakin mesra selayaknya sepasang kekasih.
Sekitar 2 minggu lagi adalah hari dimana usiaku menjadi 15 tahun ( masih kecil ya? itu waktu aku SMP ). Nia meminjam buku dariku ( buku catatan anak muda ). Tepat pada hari ulang tahunku ( 29 November 2006 ) Nia mengembalikan buku itu. Setelah aku buka ternyata dia menulis biodatanya beserta pesan dan kesan buatku. ( mau tau isinya nggak? tapi pesan dan kesannya ja ya...? )
"kesanku selama deket ama kamu itu yg jelas orangnya asik banget dalam segala hal,pokoknya kamu baek dech....."
aku punya pesan buat kamu :
1. Jangan merokok sebab mengaggu kesehatan
2. Jangan suka berantem, tawuran atau yang sejenisnya. Soalnya aku ngeri kalau liat kamu marah-marah atau berantem. awas,,!!!!
3. Jangan mudah emosi ama orang laen.
4. Kalau nendang bola jangan kenceng-kenceng. ( apalagi kemaren kena kepalaku )
5. Jangan suka membolos. ( kamu dah janji ke aku gak bakalan bolos lagikan??? )
"Masihkah ragu membendung segala rasa,saat cinta bicara bukalah hati dan jiwa. Beri senyum indahmu maka sejuta bintang merasa. Raih asa tuk gapai cinta dan coba artikan sebuah rasa,,,"
Itu pesan dan kesan Nia buatku. Paragraf terakhir itu sebuah kata kiasan yang kemudian ku pertanyakan artinya pada teman-teman yang menurutku tau. Banyak yang berkata itu adalah pesan agar aku mengungkapkan perasaaku pada Nia. Tanpa berpikir panjang, aku berangkat dengan penuh rasa percaya diri ke rumah Nia untuk menyatakan cinta. Tapi kenyataan berbeda dengan angan-angan.
Nia menjawab," Kenapa kamu bilang sekarang? jujur aku juga ada perasaan suka padamu, Tapi aku masih punya pacar. Kita berteman seperti biasanya dulu ya,,? " . Dengan penuh kekecewaan dan wajah sayu aku melangkah pergi.
Tapi tak sampai disitu perjuanganku. Kami tetap dekat seperti biasanya. Selalu ku coba mencari celah dalam hati Nia dan membuatnya bahagia.
Kurang lebih selama 3 bulan aku menunggu dan tetap menjadi teman Nia. Tepat pada ulang tahun Nia ( 19 januari 2006 ), aku menyatakan cinta untuk ke-2 kalinya. Karna kata teman-teman Nia, aku pasti diterima. Memang kenyataannya Nia menerima cintaku. Akhirnya kami jadian pada ulang tahun Nia. Hatiku merasa bahagia dan semua terasa indah saat itu.
Nia memandangku penuh kasih sayang, aku tak tau mengapa dia memandangku seperti itu. Lalu ia berkata, " Terima kasih atas selama ini" sambil menjabat tanganku dia mencium ke-2 pipiku. Ku hanya bisa termenung dalam keheningan ,membuat diriku tak dapat bicara. Betapa berbunga-bunga hatiku. Pertama kalinya aku mendapat ciuman dari wanita yang sangat aku sayangi. ( hehehe,,,jangan ketawa lho,,,? )
Keesokan harinya kami masih malu-malu ( ^_^ ). Bergantian teman-teman mengodai kami. Karena Nia belum putus dengan pacar sebelumnya, Nia aku suruh mutusin pacarnya itu, diputuslah pacar Nia sebelumnya. Hubungan kami berjalan cukup lama. Suka maupun duka kami jalani bersama ( kayak lagu aja,,). Hingga menjelang kelulusan, aku mengalami masalah yang besar dan menyangkut nama baiku di sekolah ( maaf klo gak bisa aku ceritain di blog ini ). Aku takut dengan masalah ini nama baik Nia ikut jelek sebagai pacarku. Aku berbicara pada Nia agar dia meningalkanku, atau " kita putus aja, karna aku nggak mau kamu malu gara-gara aku ", lalu Nia menjawab " aku nggak mau,selama kamu benar, aku akan selalu disisi kamu dan mensuport kamu ". Sebagai seorang pacar, aku sangat bangga memiliki pacar seperti Nia. Dia selalu ada disaat aku membutuhkan semangat atau dukungan. Dia tak meninggalkanku disaat sepeti ini.
Dengan penuh suport dari seorang pacar, aku dapat melewati masalah ini.
Hari kelulusan tiba, kami semua lulus. Perjalanan cinta kami masih berlanjut. Liburan panjang,kami melewati dengan bermain terus ( hehehe,,, sama-sama suka maen sich, jadi jarang di home ). Nia memutuskan untuk melanjutkan ke SMA, sedangkan aku ke SMK. Karna tidak 1 sekolah lagi nantinya, kami merundingkan masalah ini. Nia meminta putus karna takut di SMA nanti dia akan suka dengan pria lain. Nia berbicara padaku bahwa dia mudah jatuh cinta dan melukai hatiku. Namun aku tak sependapat dengan Nia, aku meminta dia untuk tidak berpikir terlalu jauh, sekarang kita jalani dulu apa adanya. Nia mengerti, kamipun melanjutkan hubungan kami.
Meskipun berbeda sekolah kami masih sering jalan bersama. Setiap kali aku ke rumah Nia, aku menceritakan semua yang terjadi di sekolahku, Begitu juga dengan Nia. Kami sudah berkomiten, " apabila diantara kami ada yang menyukai anak laen harus bicara ".
Karna pergaulan di SMA/SMK lebih luas dan kami sibuk dengan kegiatan kami masing-masing, Perhatian dan komunikasi antara kami mulai pudar. Perhatianku mulai tertuju pada wanita lain, hingga kuduakan cinta Nia. Aku tak pernah memberi kabar atau pergi ke rumah Nia lagi.
Sempat aku dan Nia janji pergi ke rumah temen Nia, tapi tak kutepati janji itu. Nia marah, karna aku tak datang ke ruh temen Nia ( Nia nungguin lama, padahal aku nggak dateng ). Aku mencari-cari alasan untuk membujuk Nia. Akhirnya kami tak pernah berkomunikasi lagi setelah itu. Nia-pun suka pada pria lain dan jadian.
Tanpa kata putus kami berpisah dan menjalani semua sendiri-sendiri. Jika kami bertemu, kami tetap saling bertegur sapa. Kami kembali menjadi teman. Sesekali kami menanyakan kabar masing-masing, tapi tak pernah mempermasalahkan perpisahan kami dulu.
Ketika bersama wanita lain, tak pernah kurasakan senyaman saat bersama Nia. Sering kutambatka hatiku pada wanita, tapi tak ada yang seperti Nia. Penyesalan selalu membayang dibenakku. Dan kuputuskan untuk tak menjalin cinta dulu sampai saat ini.
The End.

3 komentar:

Unknown said...

weh,,,,
keren bgt nich critax,,,

Unknown said...

haha iki ucup ta?
wenak....awenak...
asoy geboy...

ARNIA said...

wkwkwk.. anda benar pak bendol.. :P

Post a Comment